.jpg)
MINUT, manadoinside.id – RSUD Maria Walanda Maramis angkat bicara terkait pemberitaan yang viral di media sosial mengenai pelayanan rumah sakit yang dikeluhkan warga. Direktur RSUD, dr Alain Beyah, membantah tegas tudingan bahwa pihak rumah sakit memulangkan pasien sebelum sembuh dan hanya berorientasi pada keuntungan dari klaim BPJS Kesehatan.
“Tidak benar jika dikatakan kami tidak fokus pada kesembuhan pasien. Kami tetap berpegang pada prinsip pelayanan sesuai indikasi medis,” tegas dr Alain dalam keterangan resminya.
Ia menjelaskan bahwa layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap di RSUD Maria Walanda Maramis beroperasi selama 24 jam penuh. Pelayanan ini ditangani oleh tenaga medis profesional, termasuk dokter, perawat, dan bidan yang bertugas secara bergiliran sesuai jadwal shift.
“Penanganan medis dilakukan secara maksimal. Keputusan untuk memulangkan, merujuk, atau melanjutkan perawatan pasien ditentukan oleh dokter spesialis sesuai dengan kondisi medis masing-masing pasien,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pasien yang dilakukan rumah sakit, tingkat kepuasan pada triwulan pertama tahun 2025 tercatat mencapai 82,63 persen.
Terkait tudingan rumah sakit hanya berfokus pada bisnis klaim BPJS Kesehatan, dr Alain menegaskan bahwa informasi tersebut keliru. “Pelayanan terhadap peserta BPJS dilakukan berdasarkan indikasi medis dan selalu diawasi serta dikredensial oleh BPJS Kesehatan setiap tahunnya,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan, RSUD Maria Walanda Maramis juga telah melakukan renovasi ruang rawat inap sesuai ketentuan Perpres Nomor 59 Tahun 2024 tentang penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS. Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga membentuk tim layanan pengaduan dan tim kendali mutu serta biaya.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan transparan bagi seluruh pasien,” pungkas dr Alain.(**)