Progres Akhir Pembangunan Pedestrian di Airmadidi: PUPR Pantau Harian, Target Selesai Sebelum Akhir Perpanjangan

Kadis PUPR Minut Alfons Tintingon saat memberikan keterangan pers terkait pembangunan Pedestrian Airmadidi, Kamis (12/02).

MINUT, manadoinside.id Airmadidi, — Proyek pembangunan pedestrian senilai Rp4,36 miliar di kawasan pusat Kota Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), kini memasuki tahap finishing setelah mengalami perpanjangan waktu 50 hari. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Minut, Alfons Tintingon, menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan harian bersama konsultan pengawas untuk memastikan pekerjaan rampung sebelum batas akhir perpanjangan pada pekan ini.  

Menurut Tintingon, proyek yang semula ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024 ini telah melalui beberapa fase:  

Persiapan Lahan dan Drainase, Mengatasi genangan air hujan. Kemudian Pembangunan Struktur Utama (Jalan khusus pejalan kaki dan instalasi ikon penanda kota). Finishing (Pengecatan, pemasangan lampu dekoratif, dan penataan vegetasi).  

"Saat ini, tim kontraktor fokus pada penyelesaian akhir, seperti pemeriksaan sistem drainase dan pengecekan kekuatan struktur. Kami dari PUPR dan konsultan pengawas turun langsung setiap hari untuk memastikan tidak ada celah kesalahan," ujar Tintingon.  

Lanjut, Tintingon Perpanjangan waktu 50 hari diberikan setelah kontraktor dinilai tidak memenuhi tenggat awal. Meski demikian, Tintingon menegaskan bahwa penyedia jasa tetap wajib membayar denda keterlambatan sesuai kontrak. 

"Kami berharap proyek ini tuntas sebelum akhir pekan ini. Jika terlambat lagi, sanksi administratif dan finansial akan diberlakukan," tegasnya.  

Di sisi lain, Kadis PUPR, merinci sedikitnya ada dua masalah sekaligus diatasi pembangunan pedestrian ini tidak hanya dirancang sebagai ikon penanda Airmadidi yang selama ini dianggap "tak punya ciri khas" tetapi juga solusi infrastruktur multifungsi:  

Pertama, Pengamanan Pejalan Kaki, Kawasan paadat lalu lintas ini akhirnya memiliki jalur khusus yang aman.  

Kedua, Pengendalian Banjir, Sistem drainase terintegrasi diharapkan mencegah luapan air hujan yang kerap membanjiri jalan dan permukiman warga.  

"Seperti kata pepatah, 'sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui'. Proyek ini menjawab masalah tata kota sekaligus lingkungan," tambah Tintingon.  

Selain itu, Tim PUPR bersama konsultan pengawas saat ini sedang melakukan pemeriksaan akhir terhadap kualitas material dan fungsi drainase. "Jika semua dinyatakan sesuai spesifikasi, pedestrian akan diresmikan dalam hitungan hari," pungkas Tintingon.(ayi)