Ketua PN Manado dan Panitera Dilaporkan, Buntut Eksekusi Rumah Warga Diduga Sarat Kepentingan

Eka Dicky S. Mantik

MANADO — Buntut kasus eksekusi rumah yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Manado kini menyeret nama sejumlah pejabat peradilan ke meja penyelidikan. 

Adalah  Eka Dicky S. Mantik, yang juga dikenal sebagai SPAK LLB Ketua BPW Sulawesi Utara Perkumpulan Advokaten Indonesia (PAI) sekaligus Dirjen Direktorat Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional Sulut, yang resmi melaporkan dugaan pelanggaran hukum dalam proses eksekusi tersebut ke Polda Sulawesi Utara.

 

Laporan itu teregister dengan Nomor LP/B/654/IX/2025/SPKT/Polda Sulut tertanggal 26 September 2025, dan menyebut adanya indikasi tindak pidana pencurian serta penyalahgunaan wewenang yang melibatkan sejumlah pejabat PN Manado, termasuk Ketua PN Manado, Panitera, dan Jurusita bernama Rudi Sumlang bersama beberapa pihak lainnya. 

Eka Dicky, menceritakan bahwa proses eksekusi yang dilakukan di rumah pribadinya di Perumahan Polgriya Indah, Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, berlangsung janggal dan diduga tidak transparan. 

Ia mengaku sejumlah barang milik pribadinya raib setelah eksekusi dilakukan. 

“Saya melihat langsung dari video eksekusinya, barang-barang pribadi saya dikeluarkan tanpa izin. Setelah dicek, sebagian sudah tidak ada. Ini jelas merugikan saya,” ujar Eka Dicky kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Eka menilai, eksekusi yang harusnya menjadi proses hukum formal justru sarat kepentingan dan berpotensi mencederai integritas lembaga peradilan. 

Ia mendesak Polda Sulut untuk segera mengusut laporan tersebut secara profesional dan objektif. 

“Saya tidak menolak hukum. Tapi kalau dalam proses resmi negara justru ada barang hilang, itu pelanggaran serius. Saya percaya Polda Sulut bisa menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pengadilan Negeri Manado belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan yang menyeret sejumlah pejabatnya itu.(**)