PT Arah Enviromental Indonesia Siap Masuk Sulut, Tawarkan Solusi Pengelolaan Limbah B3 Industri dan Medis


 


 

Advertisement

PT Arah Enviromental Indonesia Siap Masuk Sulut, Tawarkan Solusi Pengelolaan Limbah B3 Industri dan Medis

Haryadi
Selasa, Mei 06, 2025

Foto kiri: GM Finance PT Arah Enviromental Indonesia Handry Kalangi saat wawancara dengan wartawan, foto kanan atas dan bawa tampak Sekretaris DLH Sulut Dra Feibe B Rondonuwu.,M.Si (tengah) bersama Kabid Penataan dan PKLH Yahya YR Tumanduk.,M.Si saat presentasi di acara sosialisasi pengelolaan Limba B3.


MINUT
, manadoinside.id – PT Arah Enviromental Indonesia, perusahaan nasional yang telah berpengalaman selama 16 tahun dalam pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), menyatakan kesiapannya untuk masuk dan berkompetisi di Sulawesi Utara. Hal ini disampaikan langsung oleh General Manager Finance PT Arah, Handry Kalangi, dalam kegiatan sosialisasi bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut dan Dinas Kesehatan, Selasa, 6 Mei 2025 di Hotel The Sentra Minut. 


Kalangi menegaskan bahwa PT Arah hadir di Sulut dengan membawa kompetensi pengelolaan limbah B3 yang profesional dan sesuai standar nasional, guna menciptakan persaingan sehat dan solusi nyata atas tantangan pengelolaan limbah B3 di daerah tersebut. “Selama ini market kami baru sampai Makassar. Kini kami memperluas jangkauan dan memperkenalkan diri di Sulut, khususnya untuk limbah dari sektor industri, pertambangan, serta aki bekas,” ujarnya. 


Sebagai tahap awal, PT Arah menargetkan sektor industri dan tambang sebagai mitra utama. Perusahaan ini juga mempersiapkan langkah strategis untuk limbah medis dengan rencana pembangunan gudang penampungan limbah B3 khusus di Sulut. “Limbah medis wajib dibakar dalam 3x24 jam dan disimpan di cold storage. Ini membutuhkan biaya besar, apalagi jika diangkut seminggu sekali tanpa gudang penampungan. Karena itu, kami ingin hadirkan solusi melalui fasilitas ini agar harga pengelolaan bisa lebih kompetitif,” jelas Kalangi. 


PT Arah juga memperkenalkan sistem digital bernama Logistic Management System (LMS), yang diklaim memudahkan pelaporan dan pengawasan limbah, terutama untuk rumah sakit. Didukung armada pengangkut dan peralatan berizin serta berstandar nasional, sistem ini diyakini dapat memperkuat tata kelola limbah B3 di Sulut. 


Lebih jauh, PT Arah membuka peluang kerja sama dengan pelaku usaha penghasil limbah B3 yang belum memiliki sistem penanganan yang sesuai aturan. “Kami hadir menawarkan sinergi agar tidak ada limbah B3 yang tidak tertangani, dan masyarakat pun bisa turut mengawasi prosesnya,” tutup Kalangi.(**)