![]() |
Verdy R Kirauhe |
MINUT, manadoinside.id – Dalam rangka mendukung program Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada beras nasional, Hukum Tua (Kumtua) Desa Talise, Verdy R. Kirauhe, menyuarakan aspirasi petani di wilayahnya dengan meminta bantuan alat penggiling padi dari Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Verdy menegaskan bahwa kebutuhan akan mesin penggiling padi sudah sangat mendesak, khususnya bagi para petani padi ladang di wilayah kepulauan yang hingga kini masih harus menyeberang pulau untuk menggiling hasil panen mereka.
"Biaya operasional dan waktu menjadi kendala utama masyarakat kami dalam mengolah hasil panen. Petani harus keluar pulau hanya untuk menggiling padi, dan ini jelas menyulitkan," ujar Aldenius Manikome, perwakilan Kelompok Tani Tunas Ketapang.
Kumtua Verdy juga menjelaskan bahwa produktivitas pertanian padi ladang di Desa Talise terus meningkat dari tahun ke tahun. "Tahun 2022 luas tanam kami 4 hektare, naik menjadi 6 hektare di 2023, dan 8 hektare di tahun 2024. Untuk 2025, kami targetkan mencapai 15 hektare," ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran mesin penggiling padi tidak hanya akan mempermudah petani, tapi juga berdampak langsung pada perekonomian desa. Operasional mesin ini direncanakan akan dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), sehingga keuntungan yang diperoleh bisa digunakan untuk membiayai program-program pembangunan desa.
"Jika mesin ini bisa dioperasikan oleh Bumdes, maka otomatis akan ada pemasukan untuk kas desa, dan manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat," tambah Verdy.
Verdy berharap Dinas Pertanian Pemkab Minut dapat segera menindaklanjuti usulan ini sebagai bagian dari dukungan terhadap visi besar pemerintah pusat untuk mencapai swasembada beras nasional.(**)