Pelatihan ASN Minut Ditutup, Sekda: Ilmu Harus Berdampak Nyata bagi Masyarakat

MINUT, manadoinside.id – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Pemkab Minut) resmi menutup kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Tahun 2025, Senin (7/7/2025). Kegiatan yang digelar di Aula Integritas BPSDMD Provinsi Sulut, Desa Watutumou ini menandai komitmen kuat Pemkab Minut dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Sebanyak 40 ASN dinyatakan lulus, dan yang menarik, 11 nama mencuat masuk dalam daftar 10 terbaik. Penutupan kegiatan ini dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah Ir. Novly Wowiling, M.Si yang mewakili Bupati Joune Ganda. 

“Pelatihan ini bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi bagaimana ilmu itu berdampak nyata pada pelayanan publik,” tegas Novly dalam sambutannya. 

Novly menambahkan bahwa keberhasilan para peserta merupakan bagian dari strategi besar Pemkab Minut dalam memperkuat struktur birokrasi yang profesional dan berintegritas. 

“Saya percaya, setiap peserta punya potensi jadi pemimpin yang membawa perubahan. Jangan anggap remeh hasil pelatihan ini, karena tantangan ke depan akan lebih besar,” tambahnya.

10 Besar Peserta Terbaik 

Meski seluruh peserta dinyatakan lulus, panitia mencatat 11 peserta yang masuk dalam 10 besar terbaik berdasarkan penilaian selama pelatihan. Berikut daftarnya: 

1. Elis Gantung, ST

2. Febri Valentino Rondonuwu

3. Julia Trevena Friska Waroka

4. Alexander Cipi Warbung

5. Marce Lydia Warauw

6. Nofilia Cynthia Debriefing, SH

7. Dr. Evelyn Luntungan, SIP, MAP & Janssen Ronald Katuuk, ST (nilai sama)

8. Jerry Henry Talumantak, SSTP

9. Jeane J. Carlotha Maramis, SE

10. Fanny Trofien Rumokoy, SP

Pelatihan ini juga disebut sebagai bagian dari upaya jangka panjang Pemkab Minut dalam mendukung akselerasi pembangunan daerah dan meningkatkan mutu pelayanan publik yang langsung dirasakan masyarakat.

Pemerintah berharap para peserta tidak berhenti belajar setelah pelatihan ini selesai. Tantangan birokrasi modern, kata Novly, menuntut ASN untuk adaptif, kreatif, dan responsif. 

“Implementasi adalah tahapan penting berikutnya. Masyarakat harus bisa merasakan dampak dari pelatihan ini,” pungkasnya.(**)