WHAT’S HOT NOW

ads header

Kamis, Agustus 21, 2025

Tiga Langkah Dorong Desa Digital: Pilot Project di Empat Desa, Kini Tunggu Komitmen Pemkab Minut

Foto kiri: Direktur Utama PT Komunika Daya Indonesia Mekka Nofriyanti (hijab) saat audiens dengan bupati Joune Ganda sebelum turun ke empat desa di Minut. Foto kanan, saat menyampaikan laporan kegiatan ke Bupati.



MINAHASA UTARA -- PT Komunika Daya Indonesia (Tiga Langkah) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung visi misi Bupati Joune Ganda terkait pengembangan desa digital di Minahasa Utara. Melalui program peningkatan kapasitas perangkat desa, perusahaan ini telah menyelesaikan tahap awal sosialisasi dan pelatihan di empat desa, yakni Marinsow, Wineru, Rinondoran, dan Tontalete.

Direktur Utama PT Komunika Daya Indonesia, Mekka Nofiyana, menyatakan bahwa program ini bertujuan membekali perangkat desa dengan keterampilan dasar pengoperasian komputer, pembuatan laporan administrasi, dan pengetikan dokumen menggunakan aplikasi perkantoran. Hal ini penting karena banyak perangkat desa yang belum memenuhi kualifikasi untuk menjalankan sistem administrasi modern, padahal laporan desa merupakan syarat utama untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas pembangunan. 


"Pelatihan ini sudah kami lakukan pada Juni–Juli. Memang belum maksimal, tapi sudah menunjukkan hasil yang positif. Untuk keberlanjutan dan pemerataan ke desa-desa lain, kami mengembalikan program ini kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara agar dapat ditindaklanjuti secara lebih luas," ujar Mekka Nofiyana. 


Sebelum melakukan sosialisasi, PT Komunika Daya Indonesia telah mengajukan audiensi dan menyampaikan laporan kegiatan kepada Bupati Joune Ganda. Program ini sejalan dengan konsep CSR berbasis keberlanjutan (sustainability) yang menjadi fokus perusahaan dalam mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat desa. 


Direktur Sustainibilty PT Komunika Daya Indonesia, Suharti Sadja, SE, MM, menambahkan bahwa penguatan program memerlukan dukungan pemerintah daerah dalam bentuk perluasan ke desa lain, penyediaan infrastruktur digital, penyusunan modul online, serta monitoring dan pendampingan berkelanjutan. 


Ketua LSM Forpmitra (Forum Peduli Masyarakat Minahasa Utara), Husen Tuahuns, menegaskan bahwa program ini harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, terutama bagi desa-desa yang berada di sekitar wilayah pertambangan. 


"Desa digital bukan hanya slogan, tapi harus menjadi praktik nyata. Dengan peningkatan kapasitas perangkat desa, kinerja akan lebih baik dan ke depan dapat menarik investasi melalui penerapan prinsip ESG (Environment, Social, Governance),, yang di bawah oleh Tiga Langkah," tegas Tuahuns.. 


PT Komunika Daya Indonesia (Tiga Langkah) berharap pemerintah kabupaten dapat mengambil langkah strategis agar program yang sudah terbukti memberikan dampak positif ini dapat terus berlanjut dan diperluas di masyarakat.(**) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Utama

5
» » Tiga Langkah Dorong Desa Digital: Pilot Project di Empat Desa, Kini Tunggu Komitmen Pemkab Minut

Foto kiri: Direktur Utama PT Komunika Daya Indonesia Mekka Nofriyanti (hijab) saat audiens dengan bupati Joune Ganda sebelum turun ke empat desa di Minut. Foto kanan, saat menyampaikan laporan kegiatan ke Bupati.



MINAHASA UTARA -- PT Komunika Daya Indonesia (Tiga Langkah) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung visi misi Bupati Joune Ganda terkait pengembangan desa digital di Minahasa Utara. Melalui program peningkatan kapasitas perangkat desa, perusahaan ini telah menyelesaikan tahap awal sosialisasi dan pelatihan di empat desa, yakni Marinsow, Wineru, Rinondoran, dan Tontalete.

Direktur Utama PT Komunika Daya Indonesia, Mekka Nofiyana, menyatakan bahwa program ini bertujuan membekali perangkat desa dengan keterampilan dasar pengoperasian komputer, pembuatan laporan administrasi, dan pengetikan dokumen menggunakan aplikasi perkantoran. Hal ini penting karena banyak perangkat desa yang belum memenuhi kualifikasi untuk menjalankan sistem administrasi modern, padahal laporan desa merupakan syarat utama untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas pembangunan. 


"Pelatihan ini sudah kami lakukan pada Juni–Juli. Memang belum maksimal, tapi sudah menunjukkan hasil yang positif. Untuk keberlanjutan dan pemerataan ke desa-desa lain, kami mengembalikan program ini kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara agar dapat ditindaklanjuti secara lebih luas," ujar Mekka Nofiyana. 


Sebelum melakukan sosialisasi, PT Komunika Daya Indonesia telah mengajukan audiensi dan menyampaikan laporan kegiatan kepada Bupati Joune Ganda. Program ini sejalan dengan konsep CSR berbasis keberlanjutan (sustainability) yang menjadi fokus perusahaan dalam mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat desa. 


Direktur Sustainibilty PT Komunika Daya Indonesia, Suharti Sadja, SE, MM, menambahkan bahwa penguatan program memerlukan dukungan pemerintah daerah dalam bentuk perluasan ke desa lain, penyediaan infrastruktur digital, penyusunan modul online, serta monitoring dan pendampingan berkelanjutan. 


Ketua LSM Forpmitra (Forum Peduli Masyarakat Minahasa Utara), Husen Tuahuns, menegaskan bahwa program ini harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, terutama bagi desa-desa yang berada di sekitar wilayah pertambangan. 


"Desa digital bukan hanya slogan, tapi harus menjadi praktik nyata. Dengan peningkatan kapasitas perangkat desa, kinerja akan lebih baik dan ke depan dapat menarik investasi melalui penerapan prinsip ESG (Environment, Social, Governance),, yang di bawah oleh Tiga Langkah," tegas Tuahuns.. 


PT Komunika Daya Indonesia (Tiga Langkah) berharap pemerintah kabupaten dapat mengambil langkah strategis agar program yang sudah terbukti memberikan dampak positif ini dapat terus berlanjut dan diperluas di masyarakat.(**) 



«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply