-->
Skandal Air Bersih Bakida: Proyek Rp12,9 Miliar Diduga Gunakan Pipa Murahan, Ratusan Warga Gigit Jari Polda Diminta Turun Tangan Usut Dugaan KKN di Bolsel

Skandal Air Bersih Bakida: Proyek Rp12,9 Miliar Diduga Gunakan Pipa Murahan, Ratusan Warga Gigit Jari Polda Diminta Turun Tangan Usut Dugaan KKN di Bolsel

Foto:manadoinside

BOLSEL
— Aparat penegak hukum diminta tidak berdiam diri dalam dugaan korupsi proyek vital jaringan air bersih Bakida (DAKTEMATIK) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang dikerjakan PT Sparta Tambak Tirta yang sudah menggerogoti keuangan negara dan menghilangkan hak dasar warga atas air bersih.


Proyek jaringan air minum yang menelan anggaran fantastis Rp12.971.442.000 kini tengah menjadi buah bibir hangat di masyarakat. 


Pasalanya, bukan menghadirkan air bersih ke rumah warga, proyek yang digarap Dinas PU Bolsel tahun anggaran 2024 itu justru diduga menyimpan aroma korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN) yang menyengat.


Berdasarkan temuan fakta di lapangan memperlihatkan hasil pekerjaan yang jauh dari standar teknis. Misalnya, Pipa yang seharusnya menggunakan bahan Black Steel atau HDPE (High-Density Polyethylene) sesuai ketentuan teknis dari Kementerian PUPR, justru diganti dengan pipa biasa berkualitas rendah. Pun begitu, dengan material murahan ini bukan sekadar pelanggaran spek, tetapi juga mengindikasikan permainan anggaran yang patut diesiusi APH (Aparat Penegak Hukum) secara serius.


Buktinya, dari total rencana 420 SR (Sambungan Rumah), hanya sekitar 300-an unit yang benar-benar terealisasi. Sisanya, puluhan rumah warga sampai saat ini sama sekali tidak tersentuh proyek. Warga yang awalnya dijanjikan fasilitas air bersih kini hanya bisa menatap kecewa pada pipa kosong tanpa aliran air.


“Yang dijanjikan pipa dan meteran air, tapi nyatanya rumah kami tidak terpasang. Pemerintah cuma pandai janji, hasilnya nol,” keluh salah satu warga di lokasi proyek dengan nada geram.


Lebih parah lagi, janji Sekda Bolsel yang menyebut akan ada pembangunan jalan beraspal sebagai bagian dari proyek air bersih itu juga tak kunjung terbukti. Janji tinggal janji, sementara miliaran uang negara sudah habis tanpa hasil nyata.


Sejumlah pihak menduga proyek ini sengaja "diatur" sejak perencanaan hingga pelaksanaan. Penggunaan material di luar spek, minimnya volume pekerjaan, dan dugaan penggelembungan harga menjadi sinyal kuat adanya praktik kotor di balik proyek bernilai jumbo ini.


“Masa proyek dengan nilai miliaran pakai pipa murah, ini sudah sangat aneh. Masyarakat berhak curiga jika ada uang rakyat jangan jangan diselewengkan,” sindir seorang tokoh masyarakat Bolsel.


Masyarakat kini mendesak Polda Sulawesi Utara dan Kejaksaan Tinggi Sulut agar tidak tutup mata terhadap dugaan KKN yang membusuk dalam proyek air bersih Bakida ini. 


Kondisi ini dinilai sebagai lemahnya pengawasan dari APH membuat oknum pelaksana proyek semakin berani bermain dengan anggaran negara.(Redaksi/ayi)


0 Response to "Skandal Air Bersih Bakida: Proyek Rp12,9 Miliar Diduga Gunakan Pipa Murahan, Ratusan Warga Gigit Jari Polda Diminta Turun Tangan Usut Dugaan KKN di Bolsel"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel