Cuaca Mengganas, Pemprov Sulut Bongkar Alasan Utama Gubernur Urung Hadiri Safari Natal di Talaud dan Sangihe

Denny Mangala

MANADO -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akhirnya buka suara soal batalnya kehadiran Gubernur Yulius Selvanus dalam rangkaian Safari Natal di Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. 

Pemprov menegaskan keputusan itu bukan dipicu alasan politis atau teknis, melainkan murni faktor keselamatan akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah kepulauan.

Menurut keterangan resmi Juru Bicara Pemprov Sulut, Denny Mangala, yang juga menjabat Kadis Kominfo menjelaskan seluruh agenda perjalanan Gubernur sebenarnya sudah tertata rapi jauh hari. Mulai dari koordinasi dengan pemerintah kabupaten, kesiapan teknis di lapangan, hingga penyediaan pesawat charter mengingat ketiadaan penerbangan reguler menuju dua kabupaten tersebut pada tanggal yang telah dijadwalkan.

Bahkan, tim protokol Provinsi sudah lebih dulu bertolak menggunakan kapal laut untuk memastikan seluruh rangkaian acara siap dilaksanakan. Bantuan sosial untuk warga Talaud dan Sangihe juga telah dikirim terlebih dahulu sebagai bagian dari agenda kunjungan.

Namun sehari sebelum keberangkatan, Pemprov menerima peringatan resmi BMKG terkait tingginya gelombang laut dan pembatasan penerbangan menuju wilayah kepulauan. Kondisi itu memaksa Pemprov menggelar rapat darurat dan mengeluarkan rekomendasi penundaan perjalanan Gubernur demi menjamin keamanan.

Denny Manggala yang juga Asisten I Setdaprov Sulut menegaskan bahwa setelah mengecek kondisi cuaca pada hari-hari berikutnya, situasi tetap tidak memungkinkan sehingga keputusan pembatalan tidak dapat dihindari. Meski begitu, perayaan Natal tetap berjalan di masing-masing daerah dengan bupati sebagai tuan rumah, sementara sambutan Gubernur dibacakan dalam acara tersebut. Semua bantuan yang telah dikirim pun didistribusikan kepada masyarakat setempat.

Pemprov juga menegaskan langkah ini sepenuhnya berdasarkan pertimbangan keselamatan publik dan selaras dengan imbauan pemerintah agar masyarakat tidak memaksakan perjalanan saat cuaca ekstrem.

Dengan klarifikasi ini, Pemprov berharap tidak ada lagi spekulasi mengenai pembatalan tersebut, sekaligus mengajak masyarakat semakin waspada dan mengikuti peringatan resmi cuaca dari lembaga berwenang.(ayi)