Proyek Jalan Tolotoyan Rp8 Miliar yang Digarap CV. Karya Mulia Indah Diduga Asal Jadi. Polda Sulut Diminta Turun Tangan Berantas Korupsi di Bolsel

Foto: manadoinside.id

BOLSEL – Miris rabat beton proyek peningkatan jalan ruas Tolotoyan (DAK Penugasan) Tahun 2024, yang dikerjakan oleh CV. Karya Mulia Indah, terindikasi banyak penyimpangan dan pelanggaran spesifikasi teknis.

Berdasarkan pantauan media ini di lapangan, proyek yang baru selesai dikerjakan tersebut kondisinya sudah hancur dan ada bagian-bagian yang sudah retak, aspal mulai terkelupas, dan parahnya lagi pondasi tebing tidak dikerjakan sama sekali.

Hal ini memantik kecurigaan adanya dugaan praktik korupsi berjamaah di Kabupaten Bolsel. Dimana Proyek peningkatan jalan ruas Tolotoyan dengan anggaran fantastis mencapai Rp 8 miliar lebih dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bolsel dilaksanakan asal jadi dalengan mutu yang di bawah spesifikasi.

“Miris, uang rakyat miliaran rupiah dihambur-hamburkan untuk proyek yang kualitasnya seperti ini. Kami menduga ada permainan kotor antara kontraktor dan oknum pejabat PU Bolsel,” tegas salah satu warga Tolotoyan dengan nada geram.

Saat awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas PU Bolsel, Abdilah Gonibala hingga berita ini diturunkan tidak ada jawaban ataupun tanggapan resmi. Sikap bungkam tersebut semakin memperkuat dugaan adanya konspirasi dalam proyek bernilai miliaran rupiah ini.

Intuk itu, masyarakat mendesak Polda Sulawesi Utara agar segera turun langsung ke lokasi dan memeriksa Kadis PU serta pihak CV. Karya Mulia Indah.

“Kami tantang Polda Sulut jangan cuma diam! Sudah jelas proyek ini bermasalah dan merugikan keuangan negara. Tangkap dan proses semua yang terlibat,” ujar tokoh masyarakat setempat.

Ia menegaskan, siapa pun yang terlibat dalam praktik korupsi, tanpa terkecuali, harus ditindak tegas.

" Kami minta agar aparat hukum menindak tegas pelaku tindak pidana korupsi sampai ke akar akarnya tanpa pandang bulu. Karena akibat perbuatan itu, masyarakat ikut menerima dampaknya," tutur sumber resmi media ini.(ayi)