Dukung YSK, JBT Bicara Tegas: Program Hebat Harus Ditopang Orang-orang Berani Kerja

Ki:ka: Gubernur Yulius Selvanus dan James Bastian Tuwo 

MANADO — Pengacara nasional sekaligus putra daerah Sulawesi Utara, James Bastian Tuwo (JBT), menegaskan dukungan bukan sekadar seremonial terhadap kepemimpinan Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Kandou (YSK). 

Ia menekankan bahwa keberpihakan terhadap visi “Sulawesi Utara Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan” harus diterjemahkan dalam kontribusi nyata, kolaborasi, dan keberanian mengambil bagian dalam pekerjaan besar daerah.

“Bicara pembangunan itu bukan urusan pemerintah saja. Kalau daerah ini mau maju, semua elemen harus turun tangan. Saya siap berada di barisan kerja, bukan sekadar barisan tepuk tangan,” tegas JBT.

Menurut JBT, delapan misi pembangunan Pemprov Sulut adalah kerangka kerja yang sudah tepat, tinggal dipertajam eksekusi dan diperkuat kemitraan dengan masyarakat sipil.

Ia menilai keselarasan visi dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto adalah peluang politik yang tidak boleh terbuang karena dapat mempercepat aliran program dan anggaran pusat ke daerah.

“Momentum ini jangan disia-siakan. Selaraskan, sinkronkan, dan kerja cepat. Kita harus berani bermain di level nasional, bukan hanya regional.” ujarnya.

Dalam pandangan JBT, ada tiga titik krusial yang harus menjadi fokus Pemprov Sulut bila ingin dukungan publik berubah menjadi kepercayaan:

1. Pembersihan KKN dan pemberantasan narkoba secara sistematis, bukan slogan.

2. Penguatan SDM berbasis kompetensi agar anak daerah tidak hanya menjadi penonton pembangunan.

3. Manajemen keuangan daerah yang transparan dan bisa diaudit publik.

“Saya siap ikut memperkuat area-area rawan itu. Kalau sistem pemerintah bersih, rakyat merasa aman, dan duit negara dikelola dengan benar, pembangunan pasti jalan,” tukasnya.

JBT juga menyebut sektor strategis seperti pariwisata, pertanian, energi, dan industri kreatif sebagai arena yang harus dikelola tanpa mental proyek. Ia menawarkan diri sebagai mitra advokasi, jembatan komunikasi, hingga penggerak jaringan profesional yang dapat membantu Pemprov Sulut menghindari jebakan kebijakan sektoral.

“Sulawesi Utara bukan daerah biasa. Kita punya modal, kita punya posisi strategis, tinggal keberanian dan integritas untuk mengelolanya. Saya siap all out, bukan untuk gaya-gayaan, tetapi karena ini tanah saya sendiri.” papar Tuwo.

Menutup pernyataannya, JBT menyampaikan bahwa dukungannya terhadap Gubernur YSK bukan basa-basi politik, melainkan komitmen moral sebagai putra daerah yang ingin memastikan perubahan benar-benar terjadi.

“Kalau beliau bekerja untuk rakyat, saya akan jadi bagian dari perjuangan itu. Ini saatnya kita bukan hanya bicara ‘Sulut Maju’, tapi mewujudkannya di lapangan.” tutupnya.(ayi)